Rabu, 02 Oktober 2013

Aku Ingin Tenang

Sayang,
aku tak akan hilang.

Seumpama debu-debu itu terbang tanpa tujuan,
aku,
tetap bertahan.

Dan kau tak lagi tinggal dalam lamunan  kesepian,
aku,
menemanimu dalam kehidupan.

Dari dekat aku mencoba melihat,
setitik ketulusan
yang telah lama hilang
dan kurindukan.

Aku,
pertaruhkan kesetiaan.

Untuk dirimu
yang tak mampu membaca isi hatiku,
jangan ragu.

Dan aku akan tetap memelukmu hingga habis masa waktuku.

Sayang,
aku ingin tenang.
Dan biarkan aku terlelap dalam pelukan dan kasih sayang.



Karang Mulya
08/09/2012
22:36

Rabu, 11 September 2013

Asa

Terhanyut aku dalam asa dan keraguan,
yang terus membawaku dalam napas kebimbangan.

Akankah aku terus bertahan dengan segala kepedihan?

Jangan ambil aku dari segala kebahagiaan.
Biarkan aku hidup dalam kesedihan.
Izinkan aku tetap terus merasakan.

Percayalah,
kekecewaan pasti datang,
namun,
air mata yang membeku,
pun,
tak bisa membuatnya hilang.



Karang Mulya,
11/09/2013
00:12

Minggu, 01 September 2013

Apa(-apa)

Seperti busur dan panah,
yang tercipta hanya untuk berpisah.

Seperti dua sisi koin yang kau punya,
ada, tapi tak pernah bertatap muka.

Seumpama nasib membawa kita bersama,
maka kita bukanlah apa-apa.
Warna tak kan menjadikan kita berseri bagai pelangi,
hanya meredam, dan memudar tak jelas apa yang bersinar.

Tidak, tidak.
Aku bukan siapa-siapa,
hanya orang biasa saja.
Temukan dia yang istimewa.
Yang membuatmu bahagia,
dalam dunia selama kau bernyawa.

Sedang aku menunduk malu,
di hadapan Tuhanku
dalam doa yang kutujukan untukmu.
Tak kan kuberhenti meminta dalam waktu-waktu tertentu.
Tak peduli,
meski harus jadi abu.

"Aku ikhlaskan dia pada tangan yang memeluk dan menjaganya di dunia,
karena cintaku tak ada apa-apanya.
Tapi,
Tuhan, jodohkan aku dalam surga."

Meski gelang tak lagi pada tangannya,
meski cincin telah berubah namanya,
tapi jangan biarkan
kacamata terlepas dari kepala.



Karang Mulya,
01/09/2013

00:33

Minggu, 25 Agustus 2013

Tak Ada Akhirnya

Hati ini sampah.
Jiwa ini ampas.
Hanya berharap dari mimpi yang tersisa,
yang tak pernah ditemukan
akhirnya.

Aku hanyalah maling.
Maling, dalam fatamorgana.
Mengambil semua sisa mimpi di dunia,
dan kembali tanpa penjelasan apa-apa.

Aku coba saja berjalan apa adanya,
tapi semua sia-sia.

Aku lari saja di antara kaum tanpa realita,
tapi tetap saja tak ada
akhirnya.



Karang Mulya,
24/12/2010
00:24

Rabu, 31 Juli 2013

Percuma

Bawalah aku yang jauh dari pijakan.
Tak perlu hilang,
tapi cukup menjauh.

Aku tak meminta sejauh peluh meninggalkan pori yang tak kunjung kembali lagi.
Aku tak meminta sepudar keruh yang menjadikan putih menjadi tiada.

Ada surga dalam mimpiku,
ada rasa yang tak perlu kau tanya.
Adakah hidup menjadi tiada ketika mata kehilangan tujuannya?
Percuma
kurasa tatap ke muka,
jika kau sirna tiada.
Percuma
belakang kutatap sempurna,
jika kau terbang diam-diam tanpa bicara.

KARANG MULYA
31/07/2013
23:48

Minggu, 30 Juni 2013

Larikan Aku dari Masa Lalu

Hidupku,
dari angka dan batu-batu.

Adakah ujung dari satu titik itu?
Seperti luka,
yang berujung pada cinta atau kematian.
Seperti cinta,
yang berujung pada luka atau tangisan.
Kita
hidup di antara mati dan sepasang tangisan.

Lalu di mana letak kebahagiaan?
Yang perlahan melemah
dan berakhir pudar.

Tetua berkata pada yang muda,
"Tawa, pernah ada di hidup kita. Luka, selalu ada di depan mata"

Di mana kita bicara?
Suara apa yang seharusnya menggelitik isi telinga?

Aku percaya,
tapi
larikan aku dari masa lalu
seperti mimpi-mimpi
seperti sepi-sepi.
Biarkan kunang-kunang membimbing langkah kaki.

TIDUNG
30/06/2013
09:37

Kubuang yang Hilang

Kubuang yang hilang,
ke tempat jauh
yang tak terbilang.

Mungkin pikiranku berdesakan dengan kenangan.
Mungkin hatiku,
terombang-ambing di atas kandas harapan.

Tapi sudah kurelakan.
Tapi sudah kuikhlaskan.

Kubuang yang hilang,
Ke tempat jauh
yang memenjarakan bayang-bayang.

TIDUNG
30/06/2013
09:23

Rahasia

Ada mata dalam jelaga.
Ada sulam dalam permata.
Sungguh,
kau tak bisa melihat apa yang seharusnya kau lihat.

Maka seruni telah hilang.
Mengambil satu bahasa lain yang juga telah hilang.
Ke mana mereka pergi?
Sampai lupa kembali.

Aku di sini,
Sayang.
Membuang kenangan.

30/06/2013
07:59
TIDUNG

Jumat, 28 Juni 2013

Kemudian,

Senja, teracun gulita.
Hilang dimakan malam,
sirna terlipat kejadian.


Lalu turunlah hujan
dengan rintik bernada geram.
Tapi tak lama dia ada.
Kemudian hilang,
tergerus zaman.

Mereka tuli dalam ingatan.
Dia tertawa dalam keterpurukan.

GONDANGDIA
26/06/2013
18:44

Kamis, 27 Juni 2013