Selasa, 03 Januari 2012

Aku Memanggilmu Bidadari


Seperti gurun yang tak kosong oleh pasir,
seperti mata yang tak enyah dari kelopaknya,
akankah samudra memanggil pulaunya?

Bila kota t’lah hilang dari penduduknya,
bila apel berubah hambar tanpa manisnya,
jangan salahkan nyawa jika jiwa akhirnya berakhir.

Aku memanggilmu bidadari
menantang takdir yang kutahu sudah terukir!

Jangan pisahkan darah dari dagingnya,
karena cermin, selalu berkata apa adanya.

Ketika manusia ribut mencari tuhannya
maka aku,
memanggilmu
bidadari.


Karang Mulya,
12/02/2010
18:58